Welcome

This is my blog, Enjoy it...

30 Nov 2009

Singa Vegetarian ‘Tyke Kecil’ Membawa Kita ke Kerajaan yang Damai



Tyke kecil adalah singa yang diselamatkan ketika baru lahir dari induknya. Sang induk diambil dari habitatnya dan ditempatkan di sebuah kebun binatang. Mungkin ia marah karena dikandangi dan dijauhkan dari alam yang indah, maka singa itu membunuh anak-anaknya ketika baru dilahirkan. Untungnya, Tyke Kecil yang baru lahir dapat diselamatkan oleh George dan Margaret Westbeau, sepasang suami istri pencinta binatang. Ia kemudian dibawa ke peternakan mereka, Hidden Valley Ranch (Peternakan Lembah Tersembunyi). Di sana Tyke Kecil digabungkan dengan binatang-binatang lain termasuk kuda, lembu, ayam, burung merak, anak kucing, dan anjing. Hidden Valley Ranch terletak dekat Green River di negara bagian Washington dan dikelola oleh George serta Margaret Westbeau. Tempat itu didirikan sekitar tahun 1957. Penghuni Hidden Valley diantaranya anak singa, anak domba, anjing, kucing, ayam, dan kijang. Mereka hidup berdampingan satu sama lainnya. Teman kesayangan dan teman dekat Tyke Kecil adalah Becky, seekor anak domba. Sebuah foto yang menggambarkan Tyke Kecil dan Becky yang sedang berbaring bersamaan telah memberi inspirasi kepada orang lain untuk melihat dunia dengan cara baru.
Tyke Kecil menolak semua daging binatang sejak ia lahir. Makanan khusus bagi singa vegetarian ini terdiri dari berbagai macam biji-bijian, dipilih untuk protein, kalsium, lemak, dan seratnya. Margaret selalu memasak makanan untuk beberapa hari di muka. Pada saat sarapan, dua genggam biji-bijian yang sudah dimasak bersama dengan satu setengah galon susu diberikan kepada Tyke Kecil dengan seporsi makanan lezat. Boneka karet kegemarannya harus selalu ada di sampingnya! Tyke Kecil menolak untuk mengunyah tulang apapun. Karena itu, untuk menguatkan gigi dan gusinya, perawatnya harus memberi aroma pada sepatu bot karet agar ia mau mengunyahnya.
Menurut pengamatan George terhadap singa betina itu, ” Untuk mengisi perutnya, ia harus menghabiskan waktu satu jam untuk memakan rumput tinggi yang segar di lapangan.” dia menerima dan memberi makanan kepada Little Tyke sebagai binatang vegetarian setelah ia membaca ayat kejadian 1:30 : ”Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala timbuh-tumbuhan menjadi makanannya: dan jadilah demikian.” Ayat lain di Yesaya 11:7 dan 65:25 juga menguatkan nubuat ini, ” Lembu dan beruang akan bersama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedangkan singa akan makan jerami seperti lembu.” Sayang sekali ketika menghabiskan waktunya tiga minggu di Hollywood untuk sebuah pertunjukan, Tyke Kecil terkena radang paru-paru yang disebabkan oleh virus. Penyakit itu mengambil nyawanya beberapa minggu kemudian pada usia 9 tahun. Kehidupannya telah berakhir, tetapi semangatnya tetap hidup. Tyke Kecil mencerminkan kasih sayang dan perhatian yang ia berikan sejak hari pertama dalam kehidupannya.
Berikut ini merupakan kutipan dari Alkitab tentang kerajaan yang damai dan harmonis antara mahkluk hidup: Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. (Yesaya 11:6).
Ini menunjukkan bahwa manusia bertanggungjawab terhadap alam dan memainkan peran khusus dalam rencan Tuhan untuk dunia.
Yahudi, Kristen, dan Muslim - semua agama yang bersumber dari Abraham – mewariskan ajaran keteladanan melalui buku sucinya mengenai diet Taman Firdaus yang berdasarkan kasih dan hormat bagi seluruh mahkluk hidup (lihat kejadian 1:29, 9:2-4, Yesaya 11:6-9). Tuhan menciptakan binatang untuk menenmani manusia. Cerita mengenai Tyke Kecil dapat menyadarkan manusia bahwa kerajaan yang damai itu benar-benar ada. Hubungan kita dengan binatang seharusnya mulia, terpelihara dengan ketulusan hati, keseimbangan, dan keindahan dari masyarakat menurut kodratnya. ’Cara Hidup Alternatif’ Guru dapat membawa dunia ini untuk merangkul semua mahkluk hidup dan mengembangkan sifat dasar kita yang welas asih, damai, adil, dan cinta kebaikan.



Dikutip dari Majalah Berita The Supreme Master Ching Hai No. 176

Tidak ada komentar:

Posting Komentar